Dalam Pelajaran bahasa Jepang kadang kala ada kosakata yang harus kita hafal kan, ini biasanya sangat umum di masyarakat, karena kata-kata ini adalah kata yang kita Temukan atau dengar dalam sehari hari kita
1. Aisatsu (Salam)
Dalam setiap obrolan, ada baiknya kita menggunakan salam untuk mengawalinya. Maka, dalam mempelajari kosakata bahasa Jepang, kita pun harus mempelajari perihal kosakata yang mengacu pada salam yang sering kita gunakan untuk memulai pembicaraan.
Bicara masalah kegunaan, Aisatsu ini mempunyai fungsi yang sama seperti halnya salam sapaan yang kita ucapkan sehari-hari. Maka, sebelum kita masuk lebih jauh mengenai bagaimana penerapannya, ada baiknya kita pelajari tentang bagaimana kosakata dalam membentuk kalimat Aisatsu ini melalui beberapa contoh berikut :
- Konnichiwa
Ini adalah salah satu contoh kosakata Aisatsu yang berartikan Selamat Siang/Sore. Sama seperti ucapan salam biasanya, ucapan Konnichiwa ini sering digunakan ketika bertemu atau bertatapan dengan seseorang ketika sore hari.
- Oyasuminasai
Kosakata Aisatsu selanjutnya adalah Oyasuminasai yang berartikan Selamat Tidur. Dalam penerapannya, Oyasuminasai ini sering digunakan ketika kita ingin tidur dan ingin mengucapkan salam itu kepada orang terkasih atau orang terdekat kita.
- Genki Desu
Genki Desu merupakan salah satu dari kosakata Aisatsu yang berartikan Aku Baik-Baik Saja. Kalau di bahasa Jawa, kita biasa mendengarnya dengan kata ‘Aku Rapopo’. Seperti halnya pada bahasa Jawa juga, Genki Desu itu digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai kabar kita.
Sebenarnya masih ada sangat banyak sekali contoh kosakata Aisatsu ini yang agaknya sangat mudah untuk kita pelajari bersama seperti halnya : Ohayogozaimasu (Selamat Pagi), Konbawa (Selamat Malam), Sayonara (Sampai Jumpa), Ogenkidesuka (Apa Kabar?), Irasshaimase (Selamat Datang) dan masih banyak lagi lainnya.
2. Daimeishi (Kata Ganti Orang)
Seperti halnya yang kita ketahui dalam bahasa Indonesia, kita mengenal apa itu kata ganti. Oleh karena itu, dalam bahasa Jepang pun sudah jelas pasti memiliki beberapa kata ganti yang agaknya memang digunakan tergantung kepada siapa kita berbicara serta dalam situasi bagaimana obrolan itu dilakukan.
Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat beberapa contoh Daimeishi berikut ini :
- Kata Ganti Orang Pertama Tunggal
Dalam kata ganti orang pertama tunggal ini, kita masih bisa membaginya menjadi beberapa bagian sebagai berikut :
- Watashi : Merupakan salah satu kosakata yang paling sering atau paling umum untuk digunakan dalam situasi apapun, entah itu formal ataupun nonformal. Kalau diibaratkan dengan kata dalam Bahasa Indonesia, Watashi ini sama dengan kata ‘aku’ atau ‘saya’.
- Watakushi : Merupakan salah satu kosakata yang dalam penggunaannya memiliki tingkat kesopanan yang lebih tinggi daripada Watashi diatas. Biasanya, Watakushi ini digunakan dalam situasi yang sangat formal seperti ketika kita berpidato atau di dalam acara-acara resmi lainnya. Padanan katanya adalah ‘Saya’
- Atashi : Kosakata ini biasa digunakan untuk satu gender saja, yaitu perempuan yang penggunaannya dalam situasi informal, yaitu saat berbicara dengan teman sejawat atau dengan orang sebaya yang sudah sangat akrab. Padanan katanya adalah ‘Aku’
- Boku : Berlawanan dengan Atashi, Boku ini digunakan untuk gender laki-laki yang mana juga dalam situasi informal.
- Ore : Sama seperti dengan Boku, kosakata ini biasa digunakan untuk gender laki-laki namun untuk meninggikan dirinya sendiri atau dalam kata lain, sering digunakan untuk menonjolkan status sosialnya. Padanan katanya adalah ‘Aku’ atau ‘Gue’.
- Kata Ganti Orang Kedua Tunggal
Seperti halnya bahasa Indonesia, di dalam bahasa Jepang ini kita mengenal kosakata ganti untuk orang kedua tunggal. Berikut adalah contohnya :
- Anata : Merupakan pasangan dari kata ganti orang pertama tunggal, watashi. Yang mana dalam hal ini padanan katanya adalah ‘anda atau ‘kamu’
- Anta : Kata ganti orang kedua ini biasa digunakan dalam situasi yang informal. Biasa digunakan ketika kita berbincang-bincang dengan orang yang sudah cukup akrab.
- Kimi : Hampir sama dengan Anta, kata ganti ini sering digunakan dalam situasi formal. Bedanya, walaupun tidak mengenal gender dalam penggunaannya, namun Kimi ini sering digunakan untuk gender laki-laki.
- Omae : Sama seperti Kimi, namun Omae ini bisa dibilang kata ganti gaulnya bahasa Jepang. Pasalnya, padanan kata untuk kata ganti ini adalah ‘Loe’
- Kata Ganti Orang Ketiga Tunggal
Melengkapi dari Kata Ganti Pertama dan Kedua, pun selanjutnya ada kosakata ganti bahasa Jepang yang orang ketiga tunggal. Berikut diantaranya :
- Ano Kata : Kata ganti orang ketiga tunggal ini sering digunakan dalam situasi yang sangat formal dan memiliki tingkat kesopanan yang tinggi dalam penggunaannya.
- Ano Hito : Berlawanan dengan Ano Kata, kata ganti ini bisa digunakan dalam situasi formal maupun informal. Untuk arti literalnya, kita biasa mendengarnya sebagai sebutan ‘orang itu’
- Kare : Kata ganti ini memiliki dua makna yang ganda, yaitu bisa diartikan sebagai dia laki-laki ataupun pacar.
- Kanojo : Berlawanan dengan Kare, kata ganti ini sama memiliki dua makna ganda. Hanya saja, kata ganti ini digunakan untuk gender perempuan.
Mengacu dari apa yang sudah dijabarkan, ketiga kata ganti tersebut ada bentuk jamaknya. Pada dasarnya konsepnya sama dan itu masih sangat mudah untuk dipelajari.
3. Angka (Bango)
Untuk kosakata berikut ini, mungkin tidak perlu dijabarkan secara runtut mengingat kita sudah sangat mengetahui apa itu angka dan apa itu fungsi dari penggunaan angka tersebut. Hanya saja, disini kita akan mempelajari tentang kosakatanya dalam bahasa Jepang. Maka, berikut adalah beberapa contoh kosakata Bango :
- Ichi : Satu
- Ni : Dua
- San : Tiga
- Shi/yon : Empat
- Go : Lima
- Roku : Enam
- Sichi/nana : Tujuh
- Hachi : Delapan
- Ku/Kyuu : Sembilan
- Juu : Sepuluh
4. Hari (Hibi)
Dalam berbahasa Jepang, ada baiknya kita memang mengetahui mengenai kosakata HIBI atau dalam bahasa Indonesia kita bisa mengartikannya sebagai nama hari atau keterangan hari. Berikut akan dijabarkan mengenai contoh-contohnya yang sangat mudah untuk dipahami :
- Nichiyoubi : Senin
- Getsuyoubi : Selasa
- Kayoubi : Rabu
- Suiyoubi : Kamis
- Mokuyoubi : Jumat
- Kinyoubi : Sabtu
- Doyoubi : Minggu
- Gozen : Menjelang Siang
- Yuugata : Sore
- Ototoi : Dua Hari Lalu
- Kyou : Hari Ini
- Asatte : Dua Hari Yang Akan Datang
- Rai Shuu : Minggu Depan
5. Musim (Kisetsu)
Di Jepang memang terkenal dengan berbagai macam musim. Namun, dalam kasus ini, kita hanya perlu mengenal mengenai kosakata Kisetsu dalam bahasa Jepang. Berikut adalah contoh-contohnya :
- Natsu : Musim Panas
- Aki : Musim Gugur
- Fuyu : Musim Dingin
- Shiki : Musim Semi
- Haru : Empat Musim
6. Anggota-Anggota Tubuh
Kosakata bahasa Jepang memang sangat banyak macamnya. Termasuk bagian-bagian tubuh yang agaknya memang harus kita pelajari secara seksama. Berikut adalah contoh-contoh kosakata untuk anggota-anggota tubuh dalam bahasa Jepang :
- Tsume : Kuku
- Ude : Lengan
- Te : Tangam
- Yubi : Jari
- Ashi : Kaki
- Heso : Pusar
- Onaka : Perut
- Mune : Dada
- Nodo : Tenggorokan
- Kuchi : Mulut
- Ha : Gigi
- Hana :Hidung
- Mimi : Telinga
- Me : Mata
- Atama : Kepala
- Kami : Rambut
8. Warna
Dalam hidup, kita mengenal banyak warna yang menghias indahnya dunia ini. Oleh karena itu, ada baiknya kita dapat mempelajari mengenai kosakata bahasa Jepang dari warna ini. Berikut ini adalah beberapa contoh kosakata untuk warna dalam bahasa Jepang :
- Shiro : Putih
- Akai : Merah
- Kuro : Hitam
- Aoi : Biru
- Midori : Hijau
- Soiro : Kuning
- Haiiro : Abu-abu
- Murasaki : Ungu
- Momoiro : Pink
- Orenjiiro : Jingga
- Kiniro : Emas
- Giniro : Perak
